Ini Cerpen pertama saya..
yang mungkin masih banyak kekurangan
Waktu itu ada seorang remaja yang melanjutkan sekolahnya ke sebuah univ. yang bernama Dika . Saat itu Dika menyukai seorang gadis . Dika memang anak yang bingung dalam hal percintaan karena dia belum pernah berpacaran sebelumnya.
Suatu saat dika sedang duduk di bangku kelasnya dan melihat gadis yang ia sukai itu datang . Dika sangat terpesona akan kedatangan gadis itu … Rambutnya yang terurai panjang … Dika pun tak kuasamenahan gejolak jiwa hatinya untuk mengungkapkan . Saat Gita pulang tiba – tiba ia bertemu dengan gadis itu yang sudah diluar gerbang kampus . Gadis itu sedang membeli es jus di warung depan kampus , lalu dika pun mendekati gadis itu.
Dika: “Hai …”
Gita: “Ada apa ?”
Dika: “Aku mau menanyakan sesuatu ke kamu”
Gita: “oh yaudah mau nanya apa ?”
“Tapi aku gak mau ya jadi pacar kamu”
“Jadi , mau nanya apa ?”
Dengan rasa kecewa dika pun tidak jadi mengungkapkan isi hatinya , tetapi dika berkata yang lain .
Dika:“Ini berapa harga es jus nya ?”
Gita:“Harganya hanya 2000 rupiah”
Keesokan harinya dika pun masih penasaran dan ingin mengungkapkannya isi hatinya , kepada gadis itu . Saat di kantin kampus dika bertemu dengan Gita
Dika:“Hai.. kamu mau tidak jadi pacar aku ?”
Gita: “Apaan sih kau dika ? kan kemarin aku sudah bilang , saat di warung depan kampus , aku tidak mau jadi pacar kamu.”
Sungguh malang nasib dika , karena di pertama kalinya ia mengatakan cinta kepada seorang gadis dan langsung di tolak mentah – mentah .
Tetapi dika pun tak menyerah begini saja . Ia terus membuat strategi untuk menakhlukan hati gadis itu . Suatu ketika dika mencoba menyatakan cintanya kepada sang gadis sambil memberikan coklat yang ia beli seharga Rp 10.000 .
Dika menunggu gadis itu lewat di depan kelasnya .
Tak beberapa lama ghadis itu datang bersama satu temannya yang bernama Amel yang juga cantik jelita seperti Gita .
Dika : “Hai.. Gita mau gak jadi pacar aku ?” sambil mengasih coklat itu kepada Gita .
Gita: “Sudah berulang kali aku bilang , aku tidak mau menjadi pacar kamu .” Gita pun langsung meninggalkan Dika .
Dan dika terlihat sangat bersedih dan membuang coklat tersebut karena gita menolak cintanya untuk kedua kalinya. Saat itu Amel masih di situ melihat dika yang sedang bersedih itu .
Amel : “Sabar yah dika. Mungkin gita bukan jodoh mu.” Amel mengambil coklat tersebut yang di jatohkan dika tadi , dan mengembalikan kepada dika .
Dika : “Terima kasih yah , kau sudah menenangkan aku . Dan ambilah coklat itu untuk mu kalau kau mau .”
Amel :“Sama – sama dika . dan Terima kasih yah atas coklat ini .” Amel pun langsung pergi sambil tersenyum kepada dika .
Dan keesokan harinya mereka bertemu kembali , dan mereka ngobrol dengan akrabnya , lama kelamaan mereka pun berteman baik .
Hari demi hari Dika dan Amel bertambah akrab , mereka selalu berdua seperti 2 insan yang menikmati dunia hanya untuk berdua .
Pada suatu saat , Dika dan Amel sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun,
hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda
ria dengan kekasih mereka masing-masing.
Amel: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi
waktu
denganku."
Dika: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua
saja yang tidak punya pasangan sekarang."
keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Amel: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"
Dika: "Eh? permainan apaan?"
Amel: " Eng. .. gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi
pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"
Dika: "Baiklah.... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa
bulan
ke depan."
Amel: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan
jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"
Dika: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen
deh. katanya film itu bagus"
Amel: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke
karaoke ya...
ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."
Dika: "Boleh juga..."
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Dika mengantarkan Amel pulang malam
harinya)
Hari ke 2:
Dika dan Amel menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati
mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Dika membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk Amel.
Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat
Dika.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah
miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt,
makan satu
potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk
pertama kalinya.
Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Dika. Tangan amel terasa sakit karena
tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Dika memijit-mijit tangan Amel
dengan lembut.
Hari ke 25:
Dika mengajak Amel makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka
duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan
suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Amel memandang langit,
dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Hari ke 41:
Dika berulang tahun. Amel membuatkan kue ulang tahun untuk Dika. Bukan
kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam
hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Dika terharu
menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin
ulang tahunnya.
Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Dika menghadiahkan sebuah boneka teddy bear
untuk Amel, dan Amel membelikan sebuah pulpen untuk Dika.
Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China .. Amel
penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya
mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal
itu meneteskan air mata.
Hari ke 84:
Dika mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat
sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal
dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya
pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam,
dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99:
Dika memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota .
15:20 pm
Amel: "Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar."
Dika: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja.
Kamu mau minum apa?"
Amel: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota
hari ini. Sebentar ya" Peter mengangguk.
kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.
15:30 pm
Dika sudah menunggu selama 10 menit and Amel belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
panik.
Dika : " Ada apa pak?"
Orang asing: " Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu"
Dika segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak
tubuh Amel bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Dika segera melarikan mobilnya membawa Amel ke rumah sakit terdekat.
Dika duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan
surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Dika dan dia
segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Amel. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai.
dika duduk disamping pembaringan amel dan menggenggam tangan Amel dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Dika merasakan torehan luka yang sangat
dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Amel untuknya.
Dear Dika...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari
kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu
di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Dika, aku sangat sayang padamu.
23:58
Dika: "Amel, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya..
Amel, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah
99hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku
kesepian!
Amel, Aku sayang kamu...!"
Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Amel berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...
The End